Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang mempunyai ekosistem asli dikunjungi tidak kurang dari 6000 orang setiap tahunnya untuk tujuan mendaki. Puncak Rinjani (3726 mdpl) merupakan ikon bagi setiap kunjungan pendakian ke kawasan ini. Kunjungan dari tahun ke tahun yang relatif meningkat perlu diikuti dengan pengelolaan dan pengembangan wisata yang lebih baik. Banyak sekali fenomena alam yang memiliki daya tarik sendiri bagi para wisatawan. Keanekaragaman hayati yang cukup tinggi, kehidupan satwa liar dan panorama alam merupakan potensi tersendiri yang diharapkan mampu untuk memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar kawasan.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Nusa Tenggara Barat No.2 Tahun 1989 kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan salah satu dari 15 lokasi yang memiliki potensi pengembangan wisata alam dan menjadi daerah tujuan wisata di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Beberapa lokasi yang menjadi daya tarik utama kunjungan beserta aksesibilitas dan waktu kunjungan adalah sebagai berikut :
Puncak Gunung Rinjani
Pendakian Gunung Rinjani (puncak) merupakan salah satu objek wisata yang menjadi andalan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Gunung Rinjani sebagai gunung vulkanik yang masih aktif dengan puncak nomor 2 tertinggi di Indonesia. setelah puncak Kerinci di Sumatera. Puncak Gunung Rinjani merupakan tujuan sebagian besar para petualang dan pencinta alam yang mengunjungi kawasan ini karena apabila telah berhasil mencapai puncak itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Animo komunitas pencinta alam di seluruh nusantara bahkan dari mancanegara dalam kegiatan pendakian cukup besar, ini terbukti dengan jumlah pengunjung yang melakukan pendakian setiap tahunnya mengalami peningkatan. Kegiatan pendakian secara besar-besaran dilakukan pada bulan Juli s/d Agustus, pada bulan Agustus (pertengahan) peserta pendakian umumnya didominasi oleh kalangan pelajar/mahasiswa dari seluruh Indonesia yang ingin merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Puncak Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak melalui kegiatan “Tapak Rinjani” yang diadakan secara rutin setiap tahunnya oleh salah satu kelompok pencinta alam di Pulau Lombok yang bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.
Danau Segara Anak
Pesona unggulan Taman Nasional Gunung Rinjani yang sangat populer adalah Danau Segara Anak, lokasi ini dapat ditempuh dari dua jalur resmi pendakian yaitu jalur pendakian Senaru dan jalur pendakian Sembalun.Untuk mengunjungi Danau Segara Anak dari jalur Senaru dibutuhkan waktu tempuh sekitar 7 – 10 jam berjalan kaki (± 8 Km) dari pintu gerbang jalur pendakian Senaru. Sedangkan dari jalur pendakian Sembalun ditempuh dalam waktu 8 – 10 jam. Danau segara anak dengan ketinggian ± 2.010 m dpl dan kedalaman danau sekitar ± 230 meter mempunyai bentuk seperti bulan sabit dengan luasan sekitar 1.100 Ha.
Disekitar Danau Segara Anak terdapat lahan yang cukup luas dan datar, dapat digunakan untuk tempat berkemping/berkemah, juga pengunjung bisa memancing ikan di danau atau berendam di air panas yang mengandung belerang.
Obyek lainnya di sekitar Danau Segara Anak adalah hulu sungai Koko Puteq ± 150 meter dari Danau Segara Anak. Selain itu terdapat pula Goa Susu, Goa Manik, Goa Payung, Goa Susu dipercaya dapat dijadikan media bercermin diri serta sering pula dipergunakan sebagai tempat bermeditasi. Sedangkan di bagian bawah Danau Segara Anak terdapat sumber air panas (Aik Kalak Pengkereman Jembangan) yang biasa digunakan untuk menguji dan memandikan benda-benda bertuah (pedang, keris, badik, tombak, golok, dll) dimana jika benda-benda tersebut menjadi lengket apabila direndam itu menandakan benda-benda tersebut jelek/tidak memiliki kekuatan supranatural, sebaliknya apabila benda-benda tersebut tetap utuh berarti benda tersebut memiliki kekuatan supranatural/dipercaya memiliki keampuhan.
Desa Adat Senaru dan Air Terjunnya
Sebagai salah satu gerbang pendakian Desa Senaru juga menyimpan potensi wisata sebagai desa adat. Senaru juga memiliki perkampungan (desa adat) berarsitektur tradisional yang dibangun berdasarkan penanggalan “atas – bawah” yang pada susunan paling atas adalah rumah adat Melokaq (mangku), menurut kepercayaan bagi wanita yang berhalangan serta pasangan suami istri yang belum selesai adat kawinnya dilarang memasuki rumah adat. Di Desa Senaru anda bisa menemukan fasilitas penginapan dan restoran .
Selain itu Desa Senaru memiliki panorama alam yang indah dan air terjun yakni Air Terjun Sendang Gile ( ± 25 M) merupakan air terjun dua tingkat dengan suhu yang cukup sejuk, anda dapat merasakan hempasan angin yang diciptakan oleh air terjun yang cukup tinggi dan air terjun kedua yakni air terjun Tiu Kelep.
Air Terjun Jeruk Manis
Air terjun Jeruk Manis dengan ketinggian ± 30 m yang tepatnya di Desa Kembang Kuning terletak di bagian Selatan kawasan Taman Nasional yaitu di desa Kembang Kuning. Di sekitar lokasi menuju air terjun (Tete Batu) banyak terdapat sarana akomodasi bagi pengunjung baik lokal maupun mancanegara diantaranya seperti home stay, cottages, restorant dll. Daerah ini (sekitar air terjun) selain mempunyai panorama alam yang indah kita juga dapat melihat atraksi alam berupa tingkah laku Lutung (Tracyphitecus auratus cristatus) dan burung Elang yang diperkirakan daerah ini merupakan habitat dan populasi terbesar di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Pemandian Otak Kokok Joben
Otak Kokok merupakan daerah dengan pemandangan alam yang indah dan sejuk, disini terdapat air terjun yang diyakini masy ara kat sekitar bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit dengan cara mandi di air terjun Otak Kokok dimana jika buih air yang telah menyentuh ba d an `kita berubah berwarna putih, di indikasikan bahwa badan kita terkena penyakit. Di sekitar air terjun juga dibangun kolam renang dan gazebo/tempat-tempat peristirahatan. Bagi anda yang ingin berkemah dan menikmati panorama alam, telah tersedia areal camping ground.
Pemandian Air Panas Sebau
Air panas sebau dipercaya oleh masyarakat sekitar dapat mengobati bebagai penyakit kulit (panu, kadas, kurap dll), dengan ditunjang dengan panorama alam sekitar lokasi air panas yang antara lain berupa bukit Batu, serta panorama sepanjang jalur trail menuju lokasi pemandian yang banyak dijumpai beberapa jenis burung, Rusa (Rusa timorensis) , Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) juga Lutung (Tracyphitecus auratus cistatus).
Namun disayangkan adanya kepercayaan masyarakat yang meyakini bahwa dengan membuang pakaian yang telah digunakan untuk berendam secara sembarang maka penyakit mereka akan juga terbuang. Sehingga sekitar lokasi pemandian cenderung terlihat kotor oleh pakaian yang dipergunakan mandi pengunjung walaupun sudah disediakan tempat-tempat sampah.
Aksessibilitas
Sembalun
Mataram – Aikmel – Sembalun (4 – 5 jam kendaraan umum), kondisi jalan hotmix.
Sarana yang ada di jalur pendakian ini yaitu shelter I di Pemantauan, Pos II di Tengengean dengan MCK dan Pos III di Padabalong.
Senaru
Mataram – Bayan – Senaru (3–4 jam kendaraan umum) kondisi jalan hotmix.
Sarana yang ada di jalur pendakian yaitu Shelter II dan Pos III dengan MCK serta MCK di plawangan Senaru.
Kembang Kuning
Mataram – Terara – Kotaraja – Tetebatu (+2,5 jam kendaraan umum), kondisi jalan hotmix dan aspal biasa. Dari Tete batu – Kembang Kuning menggunakan Ojek (+30 menit), bila menggunakan kendaraan pribadi bisa langsung Mataram – Kembang Kuning (+3 jam). Dari Pos Resort Kembang Kuning – Air Terjun Jeruk Manis (+25 m) melalui jalan trail sepanjang 1, 75 Km.
Pengunjung yang banyak datang ke air terjun Jeruk Manis sebagian besar wisatawan asing yang menginap di Tete Batu, namun ada juga yang langsung dari Mataram, dengan lama kunjungan biasanya1 hari.
Otak Kokof Joben
Mataram – Terara – Joben (+ 2,5 jam kendaraan umum, kondisi jalan hotmix dan aspal biasa. Sedangkan jika menggunakan kendaraan pribadi bisa langsung Mataram – Joben (+2 jam).
Pengunjung yang datang, kebanyakan wisatawan lokal dengan tujuan rekreasi dan berobat dengan lama kunjungan 1 hari.
Sebau
Mataram – Aikmel – Pesugulan (3– 4 jam kendaraan umum), jalur ini merupakan jalan tembus ke Sembalun sehingga bisa langsung turun di kawasan hutan Sebau.
Hutan Sebau – Air Panas Sebau (+1 jam) melalui jalur trail sepanjang 2 – 3 Km.
Sarana yang tersedia yaitu shelter 1 dan tempat parkir, shelter 2 dan shelter 3 disekitar lokasi pemandian air panas, areal camping ground dan air bersih serta MCK.