Visi dari Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) adalah “Terwujudnya Taman Nasional Gunung Rinjani yang lestari dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.” Sedangkan ada dua misi yang berkaitan dengan pengelolaan aspek wisata di TNGR yaitu : “Mewujudkan fungsi Taman Nasional Gunung Rinjani bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan ekowisata di Taman Nasional Gunung Rinjani yang mendukung kelestrian Taman Nasional Gunung Rinjani dan pengembangan ekonomi daerah. Dari 2 misi tersebut sebernarnya pengembangan wisata alam di TNGR telah memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Banyak kelompok-kelompok masyarakat yang menjadi pelaku wisata, menyediakan berbagai akomodasi dan fasilitas penunjang bagi kepuasan dan kenyaman wisatawan.
Pemanfaatan yang sangat intensif dari suatu kawasan konservasi memang harus dibatasi, agar fungsi ekologi dan ekosistem tetap terjaga. Dalam ekosistem suatu kawasan konservasi berbagai satwa biota telah mencapai keseimbangan dengan lingkungan fisik maupun vegetasinya (Walter 1979 ; Kimmins, 1997), sehingga pemintakatan atau zonasi kawasannya dapat dilakukan atas dasar klasifikasi ekologis, terutama faktor iklim, tanah, bentuk lahan, dan vegetasinya. Pemintakatan dalam kawasan konservasi sangat penting karena di dalam mintakat-mintakat yang berbeda, apabila dikaitkan dengan boleh tidaknya masyarakat berkunjung ke dalam kawasan konservasi tersebut. (Sulthoni, 1990). Sehingga perlu adanya diversifikasi obyek wisata yang akan dikembangkan dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan suatu kawasan konservasi.
Areal kawasan Resort Sembalun mencakup beberapa desa di Kecamatan Sembalun. Desa Bawak Nao Daya, Desa Bawak Nao Lauk, Desa Lelongken, dan Desa Sajang. Menurut informasi yang diperoleh dari PEH dan POLHUT setempat, terdapat suatu obyek wisata alam berupa Air Terjun yang sangat bagus dan indah. Oleh masyarakat sekitar air terjun tersebut diberi nama Kaliaga. Air Terjun Kaliaga merupakan hilir aliran sungai Kokok Putih, yang sumber airnya berasal dari Danau Segara Anakan Gunung Rinjani. Sehingga air yang terdapat di sungai ini memiliki kandungan belerang. Ada dua Air Terjun dari aliran sungai Kokok Putih yaitu Mayang Putih dan Kaliaga. Akan tetapi lokasi Air Terjun Kaliaga berada di Zona Rimba TNGR sehingga perlu dikaji terlebih dahulu mengenai potensi lanskap serta rencana atraksi dan aktifitas wisatanya.
Potensi Flora :
- Keanekaragaman :Potensi flora di lokasi ini cukup tinggi, terdapat berbagai macam jenis vegetasi seperti Suren, bajur, ficus, bak-bakan, lingser, rike, cermen, euphorbia, benoang, pisang hutan, dan beberapa jenis vegetasi yang belum bisa diidentifikasi.
- Keunikan : Banyak Pohon pohon besar yang menjulang tinggi di atas tebing dan di sekitar bantaran sungai. Tajuk pohon yang berbentuk payung dan tabung.
- Keaslian/ keutuhan : Vegetasi masih asli, belum ada permudaan secara buatan.
Potensi Fauna :
- Keanekaragaman : Di lokasi ini kadang terlihat biawak (Varanus salavator) yang sekedar melintas dari saungai menuju daratan. Selain itu terdapat jenis kupu –kupu (Papiliu ponites), kelelawar, dan beberapa jenis burung seperti kacamata laut (Zosterops chloris), sepah hutan (Pericrocotus flameus), cekakak sungai (Halcyon chloris), cikrak daun (Phylloscopus trivirgatus), dan alap – alap sapi (Falco moluccensis).
- Keunikan : Satwa biasa mucul di dahan pepohonan besar (sarang lutung), untuk jenis burung hanya banyak terlihat di waktu – waktu tertentu khususnya di pagi hari. Burung –burung bertengger, menelisik, dan beterbangan di sekitar sungai ari pohon sau ke pohon lainnya. Untuk jenis alap – alap sapi terlihat soaring di udara selama beberapa saat.
- Keluasan pandangan : pandangan bebas, bisa melihat obyek dari berbagai arah.
Potensi Abiotik :
- Keanekaragaman : Terdapat berbagai bentukan lahan, berupa tebing-tebing yang menjulang tinggi dan batuan batuan besar di pinggiran sungai. Panorama air terjun yang debit airnya mengalir deras, sehingga menimbulkan aliran air sungai yang kencang dan beriak.
- Keunikan : di lokasi ini hanya terdapat satu air terjun saja dan airnya (bau belerang) karena alirannya bersumber dari Danau Segara Anakan Gunung Rinjani.
- Keluasan pandangan : Kemampuan mata melihat pemandangan terbatas pada air terjun dan beberapa vegetasi di atas tebing.
- Keaslian/keutuhan : Kondisi alam yang masih asli belum terdapat bangunan, sehingga panorama alam masih bisa dinikmati secara bebas.
By Dennis WH, Mahasiswa FKT UGM.